Friday, November 11, 2011

Dreams

Hello, dear readers!
As if you have any, Put.




This is definitely not the kind of my regular post. Semalam nonton motivatalk di Sindo TV yang temanya tentang pentingnya menulis jurnal. Jurnalnya ga harus berbentuk diary (apalagi yg ada gemboknya), sekarang ini jurnal justru kebanyakan berbentuk blog atau scrapbook. Kayaknya sih asyik gitu ya punya scrapbook tapi berhubung gue orangnya moody dan mau ribetnya saat tertentu doang, I prefer blog. Digital pictures are wonderful too!

Menurut career coach yang semalam jadi narasumbernya, menulis jurnal itu bisa membantu kita menemukan hidden passion. Bener juga sih, toh we won't enjoy writing anything we don't like, jadi dengan menulis itu pasti ketauan yang mana passion kita yang mana yang bukan. Katanya juga, menulis jurnal itu media yang paling tepat untuk refleksi diri. For me, writing is a therapy plus a very fun thing to do. I love spending time in front of my laptop, turn my ideas into written forms, and ta-daaa! Jadilah sebuah cerpen. 

Talking about passion and self-reflection, jadi pengen flashback ke minggu-minggu terakhir. Hidup gue... asyik. Setiap hari pasti ketawa-tawa sampai puas sama temen-temen sekelas, masih bisa juga ngobrol serius sama beberapa orang, nilai-nilai sekolah lumayan (meskipun nyokap tetep bilang jelek), keadaan di rumah kondusif, masalah-masalah yang datang mostly ada jalan keluarnya meskipun sempet buang-buang air mata. I personally enjoy it. Masalahnya, gue ngerasa hidup tuh cuma... hidup aja.

Without any spesific purpose.

Kadang iri sama orang yang masa depannya udah fully-planned banget. I do have a plan. Tapi rasanya usaha dan keinginan gue ga berbanding lurus. Kesannya emang omdo, pengen FISIP UI tapi usaha cuma segitu, masih sering ngeluh, dan belajar ngandelin mood doang. I hate that moody part of me. Gue merasa kaya anak kecil padahal, umur segini bisa dibilang jauh dari predikat itu. Memang sih, gue bahkan belum 17. Still far away from being adults. 

Memilih jurusan dan fakultas mungkin akan jadi salah satu keputusan terbesar dalam hidup gue. Lebay? Engga ah. It's much different with choosing high school. Seengganya, kalau pun dulu ga diterima di Smanti kan masih ada yg lain, materi pelajarannya sama, paling perbedaan cuma terletak di kualitas. Sementara sekarang, misal gue mau komunikasi terus dapetnya kesehatan masyarakat. See the different? I don't wanna waste my 4years in college studying something I don't really like. Udah jelas banget passion-nya di bidang jurnalistik dan tulis menulis. I had a though talk with my parents about this.

Mungkin ini memang agak nekat, melepas ipa sementara kesempatan diterima di undangan cukup besar dan milih nyebrang ke ips yang jelas-jelas belum tentu diterima. But you know, everything is a choice. Dan gue bener-bener ga pengen kuliah farmasi apalagi kedokteran kalau nantinya ga enjoy. Huh, ngomongin ini emang ga pernah ada ujungnya. Butuh suntikan semangat banget buat tahun ini..........So, this is my list of everything I wanna do with my future.
  1. Cerpen-cerpen dimuat di majalah atau buku kumpulan cerpen
  2. FISIP UI 2012 Jurusan Ilmu Komunikasi
  3. Dapat sahabat-sahabat yang ga kalah baik sama sahabat-sahabat di SMA
  4. Jadi mahasiswa berprestasi, dapet beasiswa, aktif di kampus, dan bisa nerbitin novel/kumpulan cerpen
  5. Sarjana Ilmu Komunikasi 2016 dengan IPK yang memuaskan
  6. Kerja di majalah+jadi penulis dari best-selling books
  7. Nikah♥ (Kalau bisa umur 23-24)  
  8. Karir di bidang tulis-menulis semakin menanjak
  9. Punya anak dan tetap menulis
  10. Menikmati hasil kerja keras di masa muda
 PS: Bener banget loh nulis bikin lega, rasanya semua pikiran-pikiran di otak ini udah tersalurkan :p
Source picture: www.weheartit.com

No comments:

Post a Comment