Monday, January 25, 2016

Ketika Gelombang Bertemu Partikel

Jakarta.

Setelah delapan tahun pergi, Alfa akhirnya menginjakkan kaki lagi di Indonesia. Sebelumnya, ia tidak berencana pulang sama sekali. Mamak sempat bertanya, apakah perlu ada yang meninggal dulu baru Ichon-nya ini mau pulang. Ironisnya, pencariannya terhadap Ishtar justru membawanya kembali pulang.

Sesampainya di Jakarta, Alfa berencana untuk langsung pergi ke Bandung, mencari tukang tato bernama Bodhi Liong. Sayangnya, ia malah tertahan di bagian imigrasi, saking banyaknya penumpang pesawat yang mengantre untuk pengecekan paspor dan visa. Sisi baiknya, ia mendapat sedikit waktu istirahat sebelum melanjutkan pencariannya. Tubuhnya lelah bukan main. Ia baru saja kembali dari perjalanan yang memutarbalikkan hidupnya di Tibet. Kepalanya sakit, terutama sejak menaiki pesawat.

“Agh!” seru Alfa. Kepalanya berdenyut lagi. Kali ini rasa sakitnya jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. Namun, ada yang berbeda dari rasa sakit ini. Alfa tidak tahu apa. Kepalanya bergerak, mencari ke arah kerumunan orang di sekitarnya. Matanya berhenti pada sosok seorang gadis yang juga sedang mengantri di bagian imigrasi tak jauh dari Alfa. Salah satu penumpang yang baru turun dari penerbangan London-Jakarta. Gadis itu berkulit putih dan berwajah arab. Saat pandangan mereka bertemu, perasaan yang begitu kuat menghantam Alfa. Familiar. Seperti menemukan sahabat yang telah lama hilang.

Satu nama muncul di benak Alfa.

Partikel?