Jakarta.
Setelah
delapan tahun pergi, Alfa akhirnya menginjakkan kaki lagi di Indonesia. Sebelumnya,
ia tidak berencana pulang sama sekali. Mamak sempat bertanya, apakah perlu ada
yang meninggal dulu baru Ichon-nya ini mau pulang. Ironisnya, pencariannya
terhadap Ishtar justru membawanya kembali pulang.
Sesampainya di
Jakarta, Alfa berencana untuk langsung pergi ke Bandung, mencari tukang tato
bernama Bodhi Liong. Sayangnya, ia malah tertahan di bagian imigrasi, saking
banyaknya penumpang pesawat yang mengantre untuk pengecekan paspor dan visa.
Sisi baiknya, ia mendapat sedikit waktu istirahat sebelum melanjutkan
pencariannya. Tubuhnya lelah bukan main. Ia baru saja kembali dari perjalanan
yang memutarbalikkan hidupnya di Tibet. Kepalanya sakit, terutama sejak menaiki
pesawat.
“Agh!” seru
Alfa. Kepalanya berdenyut lagi. Kali ini rasa sakitnya jauh lebih dahsyat dari sebelumnya.
Namun, ada yang berbeda dari rasa sakit ini. Alfa tidak tahu apa. Kepalanya
bergerak, mencari ke arah kerumunan orang di sekitarnya. Matanya berhenti pada
sosok seorang gadis yang juga sedang mengantri di bagian imigrasi tak jauh dari
Alfa. Salah satu penumpang yang baru turun dari penerbangan London-Jakarta. Gadis
itu berkulit putih dan berwajah arab. Saat pandangan mereka bertemu, perasaan
yang begitu kuat menghantam Alfa. Familiar. Seperti menemukan sahabat yang
telah lama hilang.
Satu nama muncul
di benak Alfa.
Partikel?
No comments:
Post a Comment